Kekerasan politik yang terjadi di Myanmar harus menjadi perhatian semua kalangan,terutama Pemerintah Indonesia. Tribalisme sosial dan pembunuhan atas warga minoritas yang terjadi sejak 20 maret telah menghabisi sekitar 40 nyawa dan menyebabkan terjadinya pengungsian di berbagai wilayah di Myanmar.
Padahal Perbedaan Agama bukan alasan untuk saling membantai. Di situlah pentingnya kebersamaan dalam perbedaan. Ego etnisitas dan agama adalah ciri masyarakat terbelakang dan tidak berperadaban.
Sebagai bagian dari komunitas ASEAN Indonesia harus bersikap dan berperan aktif dalam upaya perdamaian di Myanmar sehingga pembantaian dan tindakan dehumanisasi bisa dicegah. Sebagai tetangga Myanmar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk terlibat aktif membicarakan hal ini dengan Pemerintah Myanmar.
Nurul Arifin (Anggota Komisi I DPR RI)
Follow Me !